Alasan The Beginning After the End Ungguli Solo Leveling
The Beginning After the End (TBATE) merupakan manhwa bergenre fantasi dan petualangan yang baru-baru ini sedang hangat diperbincangkan. Bukan tanpa sebab, manhwa adaptasi novel ringan karya TurtleMe ini dikabarkan akan diadaptasi menjadi anime yang akan tayang pada tahun 2025 mendatang.
Di lain sisi, posisi anime Solo Leveling digadang-gadang bakal tergeser oleh The Beginning After the End sesaat setelah TBATE muncul ke permukaan.
Sebagai informasi, Solo Leveling diklaim sebagai manhwa yang sukses saat diadaptasi menjadi serial anime. Bahkan, ketika komiknya telat tamat sekalipun, masih banyak netizen yang terus membincangkan perihal jalan cerita dari Solo Leveling.
Lantas, apa saja alasan anime The Beginning After the End yang dikabarkan mampu mengungguli Solo Leveling? Temukan jawabannya melalui artikel ini. Simak hingga tuntas ya!
Baca juga:
Secara singkat, TBATE mengisahkan tentang seseorang bernama Arthur Leywin yang terlahir kembali dengan kekuatan magis yang luar biasa.
Di kehidupan sebelumnya, Arthur Leywin merupakan seorang raja bernama King Grey, yang kuat dan paling dihormati oleh rakyatnya.
Setelah terlahir kembali, Arthur Leywin hidup bersama dengan keluarga yang sangat harmonis. Tak berlangsung lama, Arthur harus melawan berbagai macam makhluk magis dengan menggunakan kekuatannya untuk melindungi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Selama perjalanan hidupnya yang baru, Arthur bertemu dengan banyak teman yang membantunya untuk mengalahkan setiap lawannya.
Yang paling menarik dari cerita ini, kamu akan menemukan banyak plot twist di setiap chapter yang kamu baca.
Sementara itu, berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa anime TBATE lebih unggul dari anime Solo Leveling:
Alasan pertama, kamu bisa melihat Arthur Leywin sebagai karakter utama di TBATE yang terus mengalami pengembangan karakter. Dari bayi yang bereinkarnasi hingga menjadi ksatria yang melindungi orang-orang yang ia cintai.
Tentunya, hal tersebut yang membuat seluruh pembaca terhubung secara emosional saat membaca setiap chapternya.
Di lain sisi, Sung Jin-Wo, karakter utama dari Solo Leveling, lebih berfokus pada jalur menjadi karakter yang overpower. Meskipun ceritanya seru, beberapa pembaca merasa Jin-Woo kurang menunjukan sisi emosionalnya, yang membuat karakternya kurang relatable.
Dari segi konflik, TBATE mencakup beberapa aspek, seperti konflik antar politik, kepribadian karakter, dan juga moral. Di dalam cerita, Arthur harus berperan sebagai pemimpin, teman, dan keluarga, yang membuat jalan cerita semakin rumit.
Sebaliknya, konflik di dalam Solo Leveling sebagain besar berfokus pada Jin-Woo melawan monster atau bos dungeon. Meskipun sebagaian aksinya terbilang memukau, fokus yang sempit ini membuat cerita terasa kurang variatif bagi sebagian pembaca.
Di dalam TBATE, Arthur Leywin merupakan karakter yang memiliki kekuatan magis luar bisa. Namun, ia tetap mempunyai kelemahan saat memikirkan kehidupan sebagai manusia biasa. Terkadang, ia harus membuat keputusan sulit yang bisa memengaruhi banyak orang.
Sementara itu, Sung Jin-Woo berkembang menjadi karakter yang hampir tak terkalahkan. Tentunya, hal ini yang membuat perjuangannya terasa kurang intens bagi sebagian pembaca. Terlebih lagi, dominasi kekuatannya terkadang mengurangi ketegangan cerita.
Baca juga:
Buat kamu yang lagi cari tepat top up game dan belanja produk digital termurah dan tercepat, langsung saja ke VCGamers Marketplace!
This website uses cookies.