Auto Chess, Ibu Dari Semua Game Auto Battler

Auto Chess

Judul di atas tidak melebih-lebihkan, Auto Chess memanglah “Ibu” dari semua game bergenre Auto Battler yang ada.  Di antara seluruh game auto battler di dunia, Auto Chess adalah yang pertama kali hadir.

Bagi yang belum tahu tentang game tersebut atau bahkan tentang genre Auto Battler, penulis akan menjelaskannya dengan senang hati.

Auto Battler dan Auto Chess

Gameplay Auto Chess
Gameplay Auto Chess. Sumber: VCGamers.

Seperti namanya, game dengan genre Auto Battler ini membuat pasukan pada game bermain secara otomatis.  Tugas dari pemain adalah menyusun strategi untuk bisa menang melawan musuh, baik dari penempatan bidak hingga item yang digunakan.

Lalu, apa yang membedakan dengan game Idle seperti ragnarok idle poring?

Perbedaannya terletak dari gameplay.  Berdasarkan beberapa sumber, auto battler adalah game real-time strategy dengan membuat pasukanmu sendiri dan bertarung secara otomatis. game auto battler biasanya memiliki arena berbentuk papan catur dan terdiri atas beberapa ronde.

Di setiap ronde, kamu bisa merekrut pasukan dengan uang yang kamu peroleh dari setiap ronde, baik menang ataupun kalah. Tujuan dari auto battler adalah membuat pasukan terkuat dan mengalahkan pemain lainnya.

Sedangkan kalau game idle, meski kamu bisa membuat tim untuk melawan musuh, tapi musuh yang kamu hadapi adalah AI, bukan manusia. Game idle juga bisa kamu tinggalkan selama beberapa waktu. itulah perbedaannya

Dengan penggunaan papan catur sebagai arena, tidak jarang kalau auto battler juga disebut sebagai auto chess.  Nantinya semua pasukan yang kamu miliki akan kamu letakkan di atasnya menyerupai bidak catur.

Auto Chess, Pendiri dan Gameplay

Poster Auto Chess. Sumber: VCGamers.

Secara kebetulan, pada tahun 2019, Drodo Studio bersama dengan Dragonest membuat sebuah game yang namanya sama dengan genre game tersebut, yaitu Auto Chess.  Terbitnya game ini sempat menjadi trend center di seluruh dunia.

Game beronde ini akan mempertandingkan delapan pemain yang akan diadu secara acak untuk memperebutkan juara pertama.  Pemain akan keluar dari permainan jika HP mereka mencapai 0.

Setiap tiga ronde pertama dan ronde kelipatan lima (kecuali ronde 5), pemain akan melawan creeps yang akan menjatuhkan item setelah mengalahkannya.

Setiap bidak (bisa disebut juga sebagai hero) memiliki kemampuan unik, mulai dari melemparkan bidak musuh, membuat musuh membeku, stun, hingga menghidupkan kembali bidak yang sudah mati.

Bidak tersebut bisa direkrut sebagai pasukan kamu dengan membelinya menggunakan sejumlah gold.

Selain memperkuat bidak dengan sejumlah items, kamu bisa menaikkan level (bintang) tiap bidak dengan membelinya kembali.  Setiap bidak yang kamu beli merupakan bidak bintang-1.

Jika kamu mengumpulkan tiga bidak dengan bintang-1, ketiga bidak tersebut akan bersatu menjadi bidak bintang-2 dan menjadi lebih kuat.  Begitupun selanjutnya hingga bintang-3.

Yang tidak kalah penting dari strategi dan pasukan adalah sinergi.  Setiap bidak mewakili 2-3 sinergi tertentu.  Jika kamu bisa mengumpulkan sejumlah sinergi, maka bidak kamu akan mendapatkan buff yang menguntungkan.

Bagi para pemain Mobile Legends, penjelasan di atas sekilas sangat mirip dengan Magic Chess.  Jawabannya adalah ya, benar.  Semua game bergenre auto battler pasti memiliki gameplay yang mirip.

Fakta Auto Chess: Berawal Dari Game Arcade Dota 2

Auto Chess
Kemiripan Hero Auto Chess dengan Hero Dota 2. Sumber: VCGamers.

Sebuah fakta yang sedikit orang ketahui adalah Auto Chess pernah menjadi bagian dari Dota 2.  Sebelum adanya Dota Underlords, Auto Chess lah yang pertama kali hadir.

Ceritanya, Drodo Studio mengeluarkan sebuah game arcade (custom mode) di Dota 2 bernama Dota Auto Chess.  Kehadiran mod tersebut menarik banyak sekali perhatian pemain Dota 2.

Berbicara tentang bidak, semua bidak yang digunakan pada game ini berasal dari Dota 2.  Contohnya seperti yang ada di atas, ada Tiny, Sand King, Alchemist, Axe, dan masih banyak lagi.

Tapi karena ketidaksepakatan antara Drodo Studio dengan Valve terkait hak cipta, Drodo Studio memutuskan untuk pergi dari Valve dan berdiri sendiri sejak tanggal 15 Maret 2019.

Tidak berselang lama, Drodo Studio bekerjasama dengan Imba TV, Long Mobile, Dragonest, hingga Epic Games untuk membangun kembali game tersebut dengan nama Auto Chess dan berhasil diterbitkan pada 18 April 2019.

Mengingat seluruh properti (items, bidak atau hero) dulunya milik Valve dan Dota 2, Drodo Studio membuat items dan bidak baru namun dengan kemampuan yang mirip seperti hero Dota 2.  Perbandingannya bisa dilihat dari foto di atas.

Game karya Drodo Studio ini bisa kamu nikmati melalui Android, iOs, PC (Windows), PS 4, PS 5, dan Nintendo Switch.

FOMO Auto Battler – MOBA

Game Auto Battler
Game Auto Battler Yang Serupa. Sumber: VCGamers.

FOMO (Fear of Missing Out) ternyata juga terjadi di kalangan developer game.  Banyak sekali developer yang ingin membuat game serupa dengan tujuan menarik pemain dengan gayanya sendiri.

Tidak berselang lama, para developer mulai membuat mod serupa, termasuk Valve sendiri.  Sepertinya Valve sadar rasa kehilangan dan kecewa para pemain game tersebut, sehingga mereka membuat gamenya sendiri bernama Dota Underlords.

Pada saat itu, untuk memainkan Auto Chess dan Dota Underlords menggunakan smartphone memerlukan spesifikasi yang agak tinggi.  Kesempatan tersebut digunakan oleh Tencent dengan membuat game ramah Smartphone “kentang” bernama Chess Rush.

Setelah itu, mulailah satu-per-satu developer game lainnya membuat game auto battler, seperti NetEase (Onmyoji Auto Battler), Nuverse (Arena of Evolution: Red Tides), Riot (Teamfight Tactics), hingga Moonton (Magic Chess).

Itulah beberapa hal tentang game Auto Chess, mulai dari genre auto battler, gameplay, dan perkembangannya.  Jika kamu suka dengan informasi seputar Auto Chess, silakan tulis pendapat dan request kamu di kolom komentar.

Tertarik memainkannya?

Penuhi kebutuhan kamu dengan membeli produk di VCMarket melalui VCGamers dan dapatkan promo menarik di dalamnya.


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!