Tech & Gadget

Serba-Serbi Google Scholar: Buat Mereka yang Ingin Pintar!

Published by
Artaz Gang

Serba-Serbi Google Scholar: Buat Mereka yang Ingin Pintar!

Jika VCGamers umumnya mengulas tema-tema gaming, anime-manga, dan update teknologi terbaru, kali ini bahasan akan melipir sedikit ke topik yang lebih niche, khususnya ke ranah akademik, yaitu Google Scholar!

Yap, situs ini menjadi ‘tulang punggung’ bagi para akademisi, baik pelajar, guru, dan civitas academica lain.

Nah buat Vicigers yang penasaran seperti apa sih kegunaan dan aspek praktisnya, yuk langsung saja simak ulasannya.

Baca juga:

Internet Sebagai Penunjang Belajar

Platform untuk belajar. Sumber: Unsplash (Free Pic)

Terlepas dari berbagai ‘momok’ buruk mengenai internet dewasa ini, tentu masih ada manfaat positif yang bisa banyak orang ambil. Salah satunya adalah untuk keperluan belajar dan penunjang kegiatan akademis.

Ini bisa hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari kebutuhan mencari informasi, mengembangkan keilmuan maupun keterampilan, menggali materi belajar-mengajar, tutorial skill, memverifikasi/validasi fakta, dll.

Sedangkan khusus untuk keperluan keilmiahan, ada dua hal lagi yang umumnya sangat membantu bila memberdayakan internet: untuk keperluan mencari landasan teori dan referensi kepustakaan.

Sebagai sebuah standar praktik, mereka yang berkutat di bidang seperti ini (umumnya mahasiswa, dosen, dan peneliti) membutuhkan banyak sumber, seperti buku, artikel ilmiah, karya tulis, serta berbagai dokumen lainnya.

Di luar sana, ada begitu banyak platform yang tersedia untuk konteks ini – salah satunya adalah Google Scholar. Dengan motto-nya, “Berdiri di bahu raksasa”, ini menjadi wadah penting untuk mereka yang berpendidikan.

Google Scholar: Platform Belajar

Google Scholar untuk belajar. Sumber: Official Site

Sekarang kita langsung saja masuk ke pembahasan utama yakni seluk beluk Google Scholar sebagai sebuah ‘raksasa’ platform keilmuan. Hmm, memangnya sepenting apa sih, sampai banyak yang pakai?

Nah, supaya bisa lebih paham, ada baiknya bila Vicigers pahami dulu skema layanan yang Google berikan pada ‘anak’-nya ini. Yap, karena di bawah naungan sang raksasa teknologi, cara penggunaannya mirip-mirip sih.

Dengan tampilan user interface (UI) yang dirancang selaiknya mesin pencari pada umumnya, pengguna perlu menginput kata kunci tertentu pada kolom pencarian sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Dalam hitungan detik, Google Scholar akan memberikan beragam hasil. Namun yang berbeda dengan mesin pencari pada umumnya adalah, hasil yang muncul hanya akan terbatas pada produk temuan ilmiah semata.

Beberapa di antaranya hadir dalam bentuk situs-situs keilmuan, seperti sistem jurnal (ilmiah) terbuka, laman penerbit, website kampus, dll. Namun ada juga yang langsung hadir dalam bentuk dokumen berformat PDF.

Apakah Google Scholar Cocok Untuk Penggunaan Umum?

Diperuntukkan bagi para akademisi. Sumber: Unsplash (Free Pic)

Yang juga tidak kalah pentingnya adalah ketercocokan penggunaan: “Apakah Google Scholar bisa khalayak umum gunakan (selain untuk akademisi seperti mahasiswa atau dosen)?”. Jawabannya simple, boleh-boleh saja.

Sebagai bagian dari layanan Google, pengguna internet dapat mengakses Scholar secara legal, dan gratis. Siapa-pun boleh menggunakan platform ini dan mengutip berbagai hasil pencarian seluas-luasnya tanpa ada batasan.

Namun kapasitas pengguna untuk mencerna hasil-hasil yang Scholar berikan juga perlu dipertimbangkan. Karena platform ini tersedia untuk menunjang akademisi, sering kali hasilnya tersaji dalam Bahasa Inggris.

Tak hanya itu, bobot pembahasannya-pun memiliki tingkat keilmuan yang umumnya hanya dapat dicerna oleh mereka yang sedang/telah menempu jenjang pendidikan tinggi dan sedang melakukan aktivitas penelitian.

Ini berbeda dengan hasil-hasil pencarian layanan mesin pencari Google biasa yang umumnya merupakan media-media ‘sulingan’ yang bersumber dari Scholar: bahasanya lebih mudah dicerna oleh orang awam.

Karena itu, agar penggunaannya bisa lebih optimal, Vicigers bisa memadankan sesuai dengan kemampuan yang kalian miliki. Jika merasa bahasa dan kajian dari Google Scholar sudah dapat kalian cerna, silahkan gunakan.

Toh memang mereka adalah salah satu ‘sumber dari segala sumber’ yang valid secara konsensus (diakui sebagai yang benar oleh banyak pihak). Namun jika terasa masih ‘ketinggian’, ada baiknya asah pengetahuan dulu ya.

Baca juga:

Nah itulah tadi pembahasan mengenai Google Scholar. Pastikan juga jika kalian perlu top-up in-game currency atau kebutuhan mikro/makrotransaksi gaming lainnya, hanya di VCGamers Marketplace ya!

Artaz Gang