Pecinta Crows Zero pasti akan suka dengan judul yang satu ini: Wind Breaker, Manga besutan Kodansha. Penggambaran segar yang dipadukan dengan genre ‘baku hantam’ sangat pas dijadikan untuk bacaan selingan.
Untuk standar manga, Wind Breaker masih terbilang muda dan belum memiliki banyak chapter. So bagi Vicigers yang butuh rekomendasi manga bagus namun masih di early stage, bisa banget nih simak ulasannya!
Baca juga: Rekomendasi Anime Musim Panas 2024 Terbaik
Serba-serbi Wind Breaker
Jika dilihat dari latar belakangnya, Wind Breaker sendiri tidaklah terlalu spesial. Selayaknya manga ‘generik’ lain, judul ini muncul dari proses karir menulis seorang mangaka pada umumnya.
Ia adalah Satoru Nii, ilustrator yang ‘naik daun’ setelah karya debutnya berhasil menjadi pemenang di event perlombaan komikus pendatang Jepang. Dari sanalah ia mendapatkan pengakuan dan kesempatan publikasi.
Sebelum akhirnya lahir Wind Breaker, ia sudah terlebih dahulu ‘bereksperimen’ dengan beberapa karya lain. Namun baru judul inilah yang mampu membawanya hingga ke titik sekarang.
Formula seperti ini sebetulnya sudah menjadi ‘template’ bagi industri manga di negeri matahari terbit tersebut. Perlombaan mangaka pendatang dijadikan ajang pencarian bakat untuk menjaring talenta-talenta baru.
Diterbitkan pertama kali di platform online Magazine Pocket, judul ini tergolong ke dalam manga kontemporer. Yap, penerbitannya tak lagi mengandalkan media cetak (majalah) semata, melainkan mengutamakan basis digital.
Sejak debut daringnya pada 2021 tersebut, berarti kurang lebih sudah tiga tahun manga ini berjalan dan masih terus berlanjut hingga sekarang. Ini menandakan adanya resepsi baik yang datang dari para penikmat manga.
Baca juga: Manga The New Gate: Petualangan Shin Terjebak di Dunia Game
Plot dan Setting Wind Breaker
Wind Breaker sendiri menarasikan kisah seorang protagonis remaja bernama Haruka Sakura. Memiliki penampilan yang nyentrik, ia merupakan seorang pemuda aktif yang gemar berulah.
Sebenarnya ia adalah pemuda yang baik. Namun dikarenakan penampilannya, ia sering dirundung dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang disekitarnya.
Walhasil, ia menjadi pribadi yang gemar menyendiri dan individualis. Ketika akhirnya ia masuk ke jenjang SMA, di situ juga ia memilih untuk masuk ke Sekolah Furin.
Sekolah ini terkenal sebagai institusi ‘buangan’: tempat anak-anak berandalan menimba ilmu. Walhasil, aspek akademis tidak menjadi suatu yang ditonjolkan di sana, melainkan malah kemampuan berkelahi.
Tertarik akan skema seperti itu, Haruka-pun akhirnya tertarik untuk mendaftar di sana. Setelah diterima dengan tanpa hambatan, ia bercita-cita untuk menjadi raja berandalan dan menaklukan sekolah tersebut.
Tapi, alih-alih menjumpai sebuah sekolah yang diisi anak-anak bengal pencari onar yang doyan tawuran, ternyata SMA Furin ini malah dipuja dan disenangi oleh masyarakat sekitar.
Ini karena, meskipun siswa-siswa-nya gemar mencari keributan, tujuannya adalah untuk mengamankan wilayah sekitar dari ancaman para penyamun. Bukannya menjumpai preman, ternyata sekolah tersebut berisi pahlawan.
Di sekolah yang dijuluki Bo-Furin (Wind Breaker) inilah ia akhirnya belajar dan berupaya merubah diri: untuk bisa menjadi yang terbaik, jalan berandalan bukan jawaban melainkan kebajikan terhadap sesama.
Dari paparan tersebut, penikmat genre high-school (SMA) seperti ini pasti sudah sadar bahwa Wind Breaker merupakan anti-thesis dari pola mainstreak komik perkelahian pelajar laiknya Crow Zero!
Lantas mampukan sang protagonis meraih cita-citanya untuk menjadi nomor satu di Bo-Furin? Bagaimanakah hambatan dan tantangan yang nantinya ia temui untuk meraihnya?
Kalau penasaran, mending langsung baca saja deh versi original gratisnya (berbahasa Inggris) di link resmi berikut ini. Mumpung belum terlalu jauh kan!
Baca juga: Rekomendasi Web Baca Manga Terbaik di Indonesia
Nah itulah tadi pembahasan mengenai Wind Breaker manga yang mirip dengan Crows Zero. Pastikan untuk urusan top-up dan mikrotransaksi gaming hanya di VCGamers Marketplace ya!