Buat penikmat game platforming bernuansa sains fiksi, kita punya satu judul rekomendasi yang wajib banget dicoba: Risk of Rains Returns! Pasti enggak sedikit Vicigers di sini yang pernah mendengar judulnya.
Enggak heran sih, melihat game ini merupakan edisi remake dari versi yang pernah dikeluarkan beberapa tahun silam. Nah buat yang penasaran dengan ulasan lengkapnya, yuk langsung simak aja!
Baca juga: Mengulas Game Puzzle-Platforming Seru: Pikmin 4!
Waralaba Risk of Rain (RoR)
Sebelum masuk ke pembahasan utama mengenai versi remake-nya ini, ada baiknya bila membahas edisi orisinilnya terlebih dahulu deh. Yap, game yang sudah berumur satu dekade lebih ini cukup membekas di hati fanbase-nya.
Rilis pertama kali pada tahun 2013, edisi orisinil tidak menyertakan embel-embel ‘Returns’ pada tajuknya. Game yang dikembangkan oleh studio bernama Hopoo Games ini memiliki fakta trivial yang terbilang unik lho!
Usut punya usut, upaya pengembangan game ini ternyata hanya dipelopori oleh dua orang mahasiswa dari University of Washington! Pilot project-nya bahkan hanya dimodali melalui situs Kickstarter!
Prosesnya-pun terbilang sederhana: dibangun menggunakan engine GameMaker. Dikembangkan untuk platform Windows, pihak dev. lantas turut merilis versi OS X dan juga Linux-nya.
Sedangkan untuk versi konsolnya sendiri dikeluarkan secara berkala: PS4 dan Vita (2016), Nintendo Switch (2018), serta Xbox One (2019). Dan melihat resepsi baik yang diterima, game ini-pun menjelma menjadi sebuah waralaba.
Baca juga: Paper Mario: The Thousand-Year Door, Game Remake Lain dari Nintendo!
Sekuel Risk of Rains
Resmi dimulainya waralaba ini sebenarnya ditandai sejak perilisan sekuelnya yang diberi embel-embel angka ‘2’. Ini bertepatan dengan masuknya game tersebut ke rak-rak toko digital maupun fisik pada Agustus 2020.
Cukup banyak perubahan yang terlihat pada sekuel RoR 2 tersebut, yang paling terlihat jelas misalnya, adalah lini grafik yang mendapatkan peningkatan signifikan serta genre yang diusung.
Di instalasi pertamanya, game ini dibuat menggunakan grafis kartun 2 dimensi (2D) yang membalut sebuah gameplay bergenre platforming. Tak hanya itu, kehadiran tema roguelike juga terlihat sangat kental di sini.
Lantas ini semua menghilang pada sekuelnya: grafis diubah menjadi 3D, dan genre-nya menjelma menjadi third-person shooter (TPS). Secara sekilas, waralaba ini lantas seperti kehilangan jati dirinya.
Meski begitu, RoR tetap bisa mendulang pujian di mata industri gaming. Tidak sedikit kritikus dan reviewer gaming yang memberikan testimoni baik. Ini yang lantas “memuluskan jalan” mereka menjadi sebuah waralaba.
Baca juga: Mischief Makers Dirumorkan Bakal di-Remake
Risk of Rains Returns
Dari kesuksesan kedua instalasi tersebut, pihak dev. akhirnya lebih memiliki keleluasaan untuk menggarap proyek-proyek selanjutnya yang mereka anggap layak untuk dihadirkan sebagai line-up sang waralaba.
Dan tentu akan sangat disayangkan bila mereka sampai melewatkan tren game remake/remaster yang banyak dipraktekkan berbagai publisher/distributor gaming saat ini.
Di situlah akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan remake pada instalasi pertamanya. Sebagai bentuk perayaan satu dekade kiprah mereka di industri gaming, Risk of Rain Returns akhirnya dirilis.
Meski sebagian besar aspek instalasi orisinalnya tetap dipertahankan, namun dihadirkan juga beberapa pembaharuan agar quality of life dari game ini memiliki peningkatan.
Beberapa hal anyar di antaranya seperti pengayaan codebase guna memudahkan update content kedepannya, grafis yang lebih kekinian, penambahan fitur co-op, serta penyertaan soundtrack dan monster dari RoR 2.
Bagaimana Vicigers, apakah tertarik untuk maharin? Nah buat yang pengin, bisa banget langsung membelinya di banyak store resmi. Jangan lupa, hanya tersedia untuk platform Nintendo Switch dan juga Windows ya!
Baca juga: Super Mario RPG: Remake yang Lebih Baik dari Aslinya
Buat Vicigers yang tertarik maharin lewat Steam, pastikan top up saldo Steam murah dan cepat di VCGamers Marketplace ya!