Menentukan Angle Tulisan
Angle merupakan sudut pandang dari seorang penulis dalam melihat masalah yang akan dia tulis.
Berikut adalah tips untuk menentukan angle tulisan:
-
Menentukan Angle dari Isu yang Dibahas
Angle tulisan bisa dibangun berdasarkan isu yang akan ditulis. Dari satu topik, bisa dilihat dari berbagai macam sudut pandang, sehingga bisa menghasilkan tulisan yang berbeda.
Sebagai contoh, sebuah warnet yang selalu ramai dan laris.
- Penulis A bisa menulis mengenai keunggulan yang ada di warnet tersebut dibandingkan warnet lain sehingga bisa laris;
- Penulis B menulis mengenai omset yang dihasilkan dari warnet tersebut;
- Sedangkan penulis C bisa menulis mengenai cara komunikasi pelanggan dan penjaga di warnet tersebut yang bisa membuat pelanggan betah untuk berlama-lama.
-
Menentukan Angle dari Kacamata Orang Lain
Content writer juga bisa menulis konten menggunakan kacamata atau POV orang lain. Misal, menulis permasalahan smartphone yang cepat panas dari sudut pandang pengguna lain.
Sehingga ketika audiens membaca tulisan tersebut, mereka akan masuk atau seolah merasakan apa yang dirasakan oleh pengguna lain itu.
Namun untuk menunjang kesesuaian data yang kamu miliki, sebaiknya kamu memiliki data tentang hal tersebut, bukan semuanya dari asumsi pribadi.
-
Menentukan Angle Berdasarkan Pengalaman
Sebagai content writer, pengalaman juga bisa membantu menentukan angle tulisan.
Biasanya tulisan berdasarkan pengalaman akan cenderung lebih mengalir dan apa adanya.
-
Menentukan Angle Berdasarkan Riset
Hasil riset biasanya memiliki data yang valid. Jadi, dari riset yang dilakukan, seorang content writer juga bisa menentukan sudut pandang ketika menulis artikel.
-
Menentukan Angle Berdasarkan Pendekatan Teoritis
Tulisan semacam ini biasanya akan mengambil teori-teori sebagai rujukan utama dalam menentukan angle. Untuk menulis artikel game atau tech & gadget angle tulisan ini akan sangat jarang sekali digunakan.
Baca juga: Fundamental/Pengenalan Content Writing [Panduan Pertama]
Membuat Outline Konten
Berikut adalah beberapa cara membuat outline konten:
-
Menentukan Tema dan Judul
Bagi penulis pemula harus memperhatikan beberapa hal dalam menentukan tema. Berikut adalah cara menentukan tema tulisan:
- Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas;
- Pilih tema yang disukai dan bisa dikembangkan;
- Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah didapatkan.
-
Mengumpulkan Materi
Ada banyak sumber yang bisa dijadikan sebagai bahan materi, cara paling mudah untuk menemukannya adalah mencarinya di internet atau e-book.
Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya, jadi tergantung pada kenyamanan dan kebutuhan masing-masing penulis.
-
Menyortir Bahan Materi
Setelah mengumpulkan bahan, supaya tidak terlalu bias dan abstrak, penulis perlu memilah bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan tema pembahasan.
Kamu harus klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut adalah caranya:
- Catat hal penting;
- Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
- Banyak diskusi dengan teman/kerabat/lawan bicara yang memiliki pengetahuan lebih tentang materi yang sedang kamu tulis.
-
Membuat Outline
Outline adalah catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Setelah semuanya terkumpul, content writer perlu menyusun selangkah demi selangkah agar tujuan awal dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.
Outline akan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Baca juga: Tips Pengolahan Artikel bagi Content Writer [Panduan Ketiga]
Membuat Judul dan Intro yang Menarik
Judul artikel menjadi bagian penting, karena menjadi hal pertama yang dilihat oleh pembaca.
Seorang content writer harus bisa membuat judul yang bagus, sehingga bisa menarik perhatian pembaca yang potensial untuk meningkatkan traffic website.
Berdasarkan data hanya 2 dari 10 orang meneruskan membaca artikel sesudah membaca judulnya.
Artinya, 80% orang membaca judul saja, tanpa membaca semua isi artikel. Jangan sampai gagal dalam meyakinkan pembaca karena judul yang dibuat kurang menarik.
Mengakhiri Konten dengan CTA
Setelah selesai membuat artikel yang menarik bagi pembaca, seorang content writer harus membuat kalimat CTA untuk mengajak pembaca mau melakukan sebuah tindakan yang diharapkan.
Untuk membuat kalimat CTA yang kuat, penulis perlu mempertimbangkan tiga elemen, yaitu manfaat, urgensi, dan kesederhanaan.
Setelah itu, penulis harus membuat kalimat CTA yang tegas dan penuh percaya diri, tujuannya untuk meyakinkan pembaca.
Untuk melakukan itu, seorang content writer perlu menggunakan bahasa yang kuat dan positif, menghindari kata-kata yang tidak penting, dan menekankan kata kunci.
Misal seperti: Yuk top up dan beli voucher cepat dan murah hanya di VCGamers Marketplace!
Menyunting Konten
Audiens atau pembaca perlu disuguhi dengan bacaan yang menarik dan terpercaya untuk merebut perhatian pembaca di tengah banyaknya informasi di internet.
Seorang content writer harus mulai dari meriset untuk memastikan kembali fakta informasi yang disajikan, menjaga akurasi dan kedalaman artikel.
Sehingga artikel yang ditulis menjadi lebih menarik dan memberikan dampak baik pada pembaca.
Selain itu, content writer harus memilih foto atau ilustrasi yang tepat dan relevan.
Dan tugas content writer akan dianggap selesai jika artikel yang di buat telah menjadi lebih menarik, lebih tajam, dan lebih mudah dipahami.
Baca juga: Content Writing: SEO Friendly untuk Artikel/Blog Post [Panduan Keempat]
Kamu sudah selesai baca panduan kedua nih, yuk lanjut baca panduan ketiga di sini Tips Pengolahan Artikel bagi Content Writer.