5 Alasan Microsoft Beli Activision Seharga Rp 1.000 Triliun

Microsoft beli activision

Microsoft beli Activision Blizzard seharga $68,7 miliar dolar atau kisaran Rp 1.000 Triliun, Hal ini pastinya membuat perusahaan video game terbesar ketiga mendapatkan pendapatan yang meggiurkan. Pengumuman tersebut menyusul karena adanya serangkaian kasus pelecehan seksual dan diskriminasi berbasis gender di dalam perusahaan, yang menyebabkan pemogokan publik terhadap karyawan dan banyak pengunduran diri.

Namun, Tidak serta merta akan hal yang seperti itu terjadi. Pastinya microsoft mempunyai alasan tersendiri untuk mengakuisisi activision dengan harga yang fantastis. Berikut ini adalah ulasan mengenai penyebab microsoft beli activision dilansir dari Bloomberg:

Microsoft beli Activision

Perluasan Market Pasar

Alasan pertama microsoft beli activision adalah. Mengenai regulator, akan menciptakan perusahaan game global No. 3 di dunia teresebut, membuat microsoft lebih naik lagi sehingga dapat bersaing dengan Tencent Holdings Ltd. China, Developer Game untuk League of Legends, dan saingan game console dari Sony Corp., Developer dari PlayStation.

Activision tidak dapat bersaing di dunia baru game dengan sendirinya, ujar Chief Executive Officer (CEO) Bobby Kotick dalam sebuah wawancara.

Microsft beli Activision

“Kamu melihat perusahaan seperti Facebook dan Google dan Amazon dan Apple, dan terutama perusahaan seperti Tencent — mereka sangat besar dan kami menyadari bahwa kami membutuhkan mitra untuk dapat mewujudkan impian dan aspirasi yang kami miliki,” Ujarnya. Adapun Microsoft, “bersama-sama ambisi kami adalah untuk membawa kegembiraan dan kesatuan permainan untuk semua orang di planet ini,” CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan kepada investor

Selain ingin memperluas market, Hal yang ingin dilakukan karena adanya kolaborasi itu diinginkan masyarakata di dunia yang menggunakan game dari activision terhibur dan enjoy.

Mobile

Microsft beli Activision

Alasan kedua microsoft beli activision adalah ingin membuat game mobike yang cukup atraktif dan dapat dimainkan oleh banyak masyarakat di Seluruh dunia. Activision memiliki studio game mobile King, developer Candy Crush, salah satu game mobile paling populer sepanjang masa.

Microsoft tidak memiliki game seluler yang cukup atraktif dan dimainkan oleh masyarakat. “Kita semua tahu bahwa perangkat game No. 1 di planet ini saat ini adalah ponsel,” kata Phil Spencer, Head of Xbox yang saat ini ditunjuk sebagai CEO Microsoft Gaming, dalam sebuah wawancara.

Untuk motivasi serupa, lihat kesepakatan dari Take-Two Interactive Software Inc. untuk membeli pembuat game mobile Zynga Inc. seharga $11 miliar atau setara Rp 157 Triliun, yang diumumkan awal bulan ini.

Baca Juga: Keuntungan dan Risiko Investasi Kripto

Melakuan Penjualan Game dengan Aplikasi

Microsft beli Activision

Nadella ingin game yang telah dibesarkan dengan dirinya sendiri menjadi berkembang dan besar sehingga para gamer dapat mengakses. Secara langsung, melewati App Store Apple Inc. Microsoft telah bersekongkol dengan Apple, dan Google Alphabet Inc., atas biaya yang dibebankan aplikasi untuk game yang berbasis aplikasi. “Hari ini, kami menghadapi persaingan global yang kuat dari perusahaan yang menghasilkan lebih banyak pendapatan dari distribusi game daripada yang kami lakukan dari bagian penjualan dan langganan game kami,” kata Nadella melalui telepon dengan investor.

“Kami membutuhkan lebih banyak inovasi dan investasi dalam pembuatan konten dan lebih sedikit kendala pada distribusi.” Atau, seperti yang dikatakan Spencer ketika berbicara tentang game ponsel, “Distribusi pada perangkat tersebut dikendalikan oleh dua orang, dua perusahaan besar.” Jadi Microsoft menginginkan kemampuannya sendiri yang “tidak terkekang” untuk mendistribusikan game dan konten, kata Spencer.

Metaverse

Metaverse

Metaverse saat ini sedang hits dan bisa menjadi prospek yang cukup bagus. Karena metaverse ini adalah salah satu alasan microsoft beli activision.

Gaming adalah salah satu dari dua permainan metaverse besar Microsoft (yang lainnya adalah perangkat lunak Office dan konferensi). Nadella dan Spencer sudah melihat komunitas gamer yang tumbuh di sekitar title metaverse seperti Minecraft dan Halo mirip dengan konsep metaverse.

Akuisisi ini akan menawarkan komunitas game yang lebih besar dan setia untuk membuat metaverse mereka sendiri. “Ketika kami memikirkan visi kami tentang bagaimana metaverse kami, kami percaya tidak akan ada satu metaverse terpusat dan seharusnya tidak ada,” kata Nadella. “Kami perlu mendukung banyak platform metaverse, serta ekosistem konten, perdagangan, dan aplikasi yang kuat.”

Baca Juga: Nantikan! VCGamers Akan Siapkan Platform NFT Marketplace

The Three C

Microsft beli Activision

Alasan terakhir microsoft beli activision adalah strategi three c. Strategi korporat Nadella telah menyatu di seputar cloud, konten, dan pembuat konten. Microsoft ingin mendapatkan sebanyak mungkin konten masa lalu dan masa depan Activision ke layanan cloud gaming-nya, Xbox Game Pass, yang telah meningkatkan penjualan pembuat perangkat lunak dengan aliran pendapatan berlangganan yang stabil. Kesepakatan itu juga memungkinkan Microsoft memanfaatkan kumpulan pemain yang membuat konten dan dunia game mereka sendiri. Setelah menambahkan Minecraft, LinkedIn, dan GitHub,

Nadella telah membayar untuk aset besar yang akan memberinya komunitas pembuat konten yang besar. Dia gagal mendapatkan layanan video sosial TikTok, dan pembicaraan dengan Pinterest Inc. dan Discord Inc. juga tidak membuahkan hasil. Microsoft beli activision adalah hal yang pastinya akan menimbulkan suasana terbaru, dan kali ini tampaknya berhasil.

Nah itulah alasan microsoft beli activision karena memang banyak sekali yang bisa didapatkan oleh perusahaan komputer nomer 1 di dunia ini. Untuk artikel lain yang berhubungan dengan dunia game kamu bisa langsung saja cek disini.


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!