Developer game Genshin Impact yaitu miHoYo baru-baru ini mengganti nama perusahaan (rebranding) menjadi HoYoVerse.
miHoYo Co., Ltd. atau miHoYo adalah pengembangan video game asal Tiongkok yang berbasis di Shanghai pada tahun 2012.
Perusahaan ini terkenal secara global karena mengembangkan game RPG open world terkenal Genshin Impact dan juga game RPG Honkai Impact 3rd.
miHoYo juga menghadirkan otome game yang cukup populer di global yaitu Tears of Themis pada 2021 lalu serta merencanakan perilisan turn-based game baru Honkai Star Rail.
Rebranding miHoYo Menjadi HoYoVerse
Mulai tanggal 14 Februari 2022 lalu, semua game miHoYo telah berganti menjadi HoYoVerse. Hal ini juga berlaku pada semua domain website game, seperti Genshin Impact, yang semula mihoyo.com berganti menjadi hoyoverse.com
Pada laman website resmi dari HoyoVerse mengatakan, “HoYoVerse berkomitmen untuk menciptakan pengalaman dunia maya yang imersif bagi para pemain di seluruh dunia.”
HoYoverse kelihatannya berfokus dalam melanjutkan operasi miHoYo saat ini di global, dan memperluas produksi konten dan penelitian teknologinya melalui beberapa kantor di seluruh dunia, termasuk Kanada, AS, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
Selain produk game seperti Genshin Impact, Honkai Impact 3rd, Tears of Themis, dan Honkai: Star Rail, HoYoverse juga meluncurkan virtual character Lumi, perangkat lunak desktop dinamis N0va Desktop, produk komunitas HoYoLAB, dan membuat berbagai produk seperti animasi, komik , musik, novel, dan merchandise seputar produk-produknya.
Baca juga : 4 Rekomendasi Game Mihoyo selain Genshin Impact yang Wajib Kamu Mainkan
Alasan Pergantian Nama Menjadi HoYoVerse
Rebranding atau penggantian nama perusahaan menjadi HoYoVerse ini tidak diketahui jelas alasannya. Belum ada pernyataan resmi mengenai alasan di balik pergantian nama perusahaan tersebut namun seperti yang terlihat, fokus perusahaan ini akan terkait dengan ekspansi miHoYo secara luas di global dan luar Cina.
Pada akhir 2021 lalu, pemain juga sempat dihebohkan dengan perbagantian publisher Genshin Impact. Di Epic Games misalnya, publisher atau perilis Genshin Impact yang semula dilakukan oleh miHoYo, telah berganti label menjadi COGNOSPHERE PTE. LTD atau lebih singkat Cognosphere.
miHoYo sendiri sudah memberikan pengumuman resmi Cognosphere adalah anak perusahaan dari miHoYo untuk global.
Cognosphere juga sebelumnya telah merilis Tears of Themis secara global sebagai game pertama yang mereka rilis, akuisisi Genshin Impact global setelahnya, dan sekarang telah diakusisi semua oleh HoYoVerse.
Pergantian nama ini sempat menjadi isu di kalangan pemain. Banyak yang mengkhawatirkan terjadi perubahan kualitas terutama konten untuk game Genshin Impact.
Sulit untuk tidak mengatakan bahwa kesuksesan besar Genshin Impact membantu HoYoverse menjadi seperti sekarang ini dan memungkinkan perubahan terbaru ini. Genshin Impact sendiri sukses menjadi game terbaik pada 2020 mengalahkan GTA ini karena menawarkan pengalaman game dengan kualitas tinggi namun bisa diakses secara gratis (free-to-play).
Perubahan ini ditakutkan akan mempengaruhi kualitas Genshin Impact dan membawa kekecewaaan pada pemain meskipun HoYoVerse telah berjanji untuk tidak akan mengubah pelayanan dan kualitas apapun terhadap game yang diterbitkan.
Spekulasi Pergantian Menjadi HoYoVerse
Banyak juga spekulasi yang berputar terkait dengan alasan pergantian brand menjadi HoYoVerse dilakukan oleh perusahaan asal Cina tersebut.
Beberapa orang memberikan spekulasi bahwa perusahaan akan ikut mengembangkan produk digital yang sedang ramai dikembangkan saat ini yaitu Metaverse.
Potensi dikembangkannya Metaverse oleh HoYoVese juga memungkinan dilihat dari jawaban dari miHoYo.
CEO dari miHoYo mengatakan,” Peluncuran HoYoVerse ini bermaksud untuk terus memfokuskan diri pada strategi operasi jangka panjang, penelitian teknis yang konsisten, dan inovasi di bidang yang bervariasi termasuk artificial intelligence seperti N0Va Dekstop dan cloud computing untuk memastikan bahwa konten yang dibuat memenuhi harapan para pemain di seluruh dunia dan meningkatkan kepuasan pengalaman pemain dalam permainan dan dunia maya.”
Persaingan perusahaan dalam pengembangan Metaverse, dunia virtual 3D semakin gencar. Perusahaan teknologi besar dan berpengalaman seperti Bandai dan Microsoft juga berkompetisi dalam pengembangan Metaverse.
Perusahaan dibalik game PUBG: Battlegrounds yaitu Krafton (ditulis: KRAFTON) juga dikabarkan akan bekerja sama dengan Naver Z untuk mengembangkan Metaverse dan memasuki persaingan dengan perusahaan lainnya.
Baca juga : Krafton Akuisisi Developer Game 5minlab, Pengembang PUBG Berkembang Pesat!
Spekulasi lainnya adalah terkait dengan regulasi peraturan baru di Cina mengenai industri gaming. Beberapa tahun kebelakang ini Cina sedang memperketat regulasi dan peraturan-peraturan terkait game yang beredar di negara tersebut dan sangat mempengaruhi pasar game di CIna.
Banyak anggap miHoYo merilis HoYoVerse ini sebagai bentuk antisipasi agar tidak terlalu terjadi perubahan yang signifikan terhadap produk game seperti Genshin Impact dan tidak menurunkan kualitasnya.
Peraturan terkait game di Cina mengatur berbagai hal seperti pendisiplinan jadwal bermain game dan juga detail dari video games tersebut.
Aturan seperti tidak adanya unsur dewasa dan unsur negara lain seperti Jepang juga termasuk dalam peraturan tersebut. Regulasi pakaian karakter tidak boleh terbuka dan karakter yang menyerupai gender (laki-laki seperti perempuan dan sebaliknya), juga tidak diperkenankan oleh Cina.
Hal ini tentu saja mempengaruhi pasar dan membatasi kreatifitas dari para pengembang games seperti HoYoVerse.
Diketahui juga karakter dengan konsep menggemaskan seperti Venti dan Gorou dari Genshin Impact juga tidak diperbolehkan.