Categories: Games

Dragon Ball Super Broly Dianggap Tidak Sesuai Harapan, Benarkah

Published by
Danis Chan

Vicigers, seperti yang sudah VCGamers lansir kalau Dragon Ball Super bisa dibilang tidak seberhasil seperti Dragon Ball Z meski banyak yang mengatakan bahwa progress ceritanya semakin membaik. Pada awalnya cerita ini sangat lemah, namun setelah seri ini menemukan momentum dengan karakter Goku Black. Seri ini justru mengambil langkah negatif dengan mendedikasikan jumlah waktu yang cukup banyak untuk Tournament of Power yang ternyata cuma ‘meh’. Maka tidak heran jika banyak fans DB yang merasa skeptis tentang film pertama dalam universe ini yang memilih tajuk Dragon Ball Super Broly.

Kendati demikian, film ini jauh di atas ekspektasi banyak orang. Meski alur cerita dalam film ini meninggalkan banyak pertanyaan besar, Dragon Ball Super Broly berhasil menjadi salah satu entri terbaik waralaba asal Jepang ini ini. Bukan hanya itu, Broly sebenarnya membuktikan bahwa Akira Toriyama masih mampu menulis cerita yang dalam dengan pengembangan karakter yang memadai. Dan berikut 10 fakta penting dalam film Dragon Ball Super Broly yang ternyata mengejutkan fans Dragon Ball.

Masa Kecil Broly

Selama bertahun-tahun, Broly ditampilkan sebagai seorang maniak raksasa yang benar-benar tanpa kepribadian. Yang mana Broly sekaligus menjadi titik terendah dalam momen transisi cerita Dragon Ball. Dengan pengumuman bahwa DB Super akan mengkanonisasi Broly, jadi wajar banyak fans menganggap bahwa ia akan mendapatkan karakter yang identik dengan sebelumnya.

Namun, Akira Toriyama benar-benar memusatkan perhatiannya pada Broly. Ketimbang menggambarkannya sebagai monster, Broly ditampilkan sebagai pemuda yang baik hati yang tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Dalam banyak hal, ia menjadi sangat mirip Gohan, hanya sedikit lebih kejam dan canggung. Broly yang ramah ini membuat para penonton Dragon Ball Super Broly benar-benar terkejut dan bersimpati padanya.

Perkembangan Karakter Broly

Di awal film, benar-benar tidak ada indikasi bahwa Broly akan bertahan sebagai karakter utama. Ia tentunya akan berhadapan langsung dengan Goku dan Vegeta, dua karakter yang ketika didorong ke batasnya akan membunuh musuh-musuh mereka.

Namun keputusan membiarkan Broly hidup berhasil memperluas cakupan seri Dragon Ball Super. Dari semua Saiyan yang ada saat ini, Broly adalah satu-satunya yang memiliki potensi karakter yang belum dimanfaatkan untuk mengembangkan plot baru. Broly memiliki kisah yang harus diceritakan dan hanya bisa diceritakan jika dia hidup.

Goku Bukan Pemeran Utama

Goku hampir selalu menjadi sosok yang menjadi pilihan paling mungkin menyelamatkan Dragon Ball universe. Bahkan ketika karakter lain mengalahkan musuh utama, Goku selalu memainkan peran utama dalam memastikan para pahlawan akan selalu menang.

Menariknya, Goku tidak memainkan peran tersebut dalam Dragon Ball Super Broly ini. Puncak dari film ini adalah ketika Gogeta mencoba mengalahkan Broly. Momen ini benar-benar membalikkan naskah kekhasan Dragon Ball yang tentunya jadi pengalaman yang benar-benar unik.

Goku Bahkan Bukan Karakter Utama

Ya, Goku bahkan bukan karakter utama film ini. Dari tiga lead utama, Goku adalah yang terakhir diperkenalkan secara resmi. Pada intinya, ini adalah kisah tentang Broly. Film ini mengikuti momen kelahirannya, perkembangannya, dan konfrontasi pertamanya dengan orang-orang yang mungkin akan selamanya mengubah dirinya: Goku dan Vegeta.

Tapi film ini juga tidak mengatakan bahwa Goku bukan karakter utama, tapi ini bukan ceritanya. Broly menjadi satu-satunya karakter dalam film dengan perkembangan a lot cerita yang jelas. Selain dari hanya beberapa momen yang nyaris tidak terlalu penting, Goku hanya mendapatkan sedikit pengembangan karakter dalam film ini.

Goku Menolak untuk Menggunakan Ultra Instinct

Nyaris setiap kali Goku mendapatkan bentuk baru, ia selalu berada dalam masalah besar. Ketika ia akhirnya memicu Ultra Instinct di Tournament of Power, semua orang berasumsi bahwa ini akan menjadi langkah selanjutnya dari pengembangan level kekuatannya. Menariknya, ternyata Goku tidak dapat memicu Ultra Instinct sesuka hati.

Alih-alih memicu Ultra Instinct untuk menyelamatkan dunia, Goku justru menyatu menjadi Gogeta dan tidak menggunakan kekuatan terkuatnya. Revelasi ini jelas memberikan kesempatan untuk karakter Broly mengembangkan kekuatannya lebih jauh.

Vegeta vs Broly

Film-film di jagad Dragon Ball selalu memiliki plot dimana setiap musuh harus lebih kuat dari musuh sebelumnya. Siapa pun karakter lawannya pada saat itu pasti akan benar-benar membawa aroma antagonis utama sebelum Goku mengalahkannya. Ini terjadi pada Piccolo, dan kemudian terjadi pada Vegeta.

Namun ketika Vegeta bertemu Broly, semua orang berharap Vegeta akan dapat menepi untuk memberi kesempatan Saiyan yang lain untuk menghadapinya. Ketika Vegeta memutuskan untuk bertarung dengan Broly lebih dulu, tampak jelas bahwa Vegeta telah menghancurkan dirinya sendiri. Tapi dia tidak kalah. Alih-alih, dia hampir menang secara langsung. Goku harus turun tangan untuk menghentikan Vegeta dari membunuh Broly.

Kekuatan Gogeta

Untuk waktu yang lama, fusi antara Goku dan Vegeta dibagi antara dua “kanon” yang berbeda di Dragon Ball. Vegetto adalah penggabungan “kanon”, dia adalah karakter yang Goku dan Vegeta akan digabungkan ke dalam selama perjalanan cerita plot horizontal yang ditentukan. Gogeta adalah penggabungan “non-kanon”, karakter yang akan digunakan Toei dalam film dan GT.

Tentu saja, Gogeta akan digunakan dalam film Dragon Ball Super Broly ini, tetapi masalahnya ia masih dalam film yang ditulis langsung Akira Toriyama. Untuk pertama kalinya dalam seri ini, baik Vegetto dan Gogeta adalah karakter kanon. Lebih penting lagi, ini menunjukkan kepada para fans DB bahwa Goku dan Vegeta bersedia untuk melebur diri mereka untuk meraih hasil yang positif.

Nantikan terus informasi terupdate seputar game hanya di VCGamers. Supaya kamu tidak ketinggalan berita, kamu bisa follow akun Instagram dan Facebook VCGamers ya!

Prolog yang Sederhana, Namun Menyentuh

Bagi sebagian orang, Dragon Ball Super sangat kurang dalam hal pathos, yang tentunya mengejutkan mengingat betapa sulitnya tingkat musuh yang dihadapi pada tingkat naratif dan tematik. Setelah memudarkan batas antara Goku dan cita-citanya, bersama dengan apa yang menjadikan Dragon Ball seri ternama di dunia. DB Super nyaris tidak melakukan banyak hal untuk merefleksikan cerita secara bermakna.

Hal ini membuat prolog film Dragon Ball Super Broly menjadi semakin menarik. Film ini dibuka dengan konten Saiyan murni selama hampir 30 menit. Tidak hanya itu, konten Saiyan yang berfokus pada elemen yang lebih emosional dan tragis dari kejatuhan dan budaya mereka. Hal ini mungkin tidak melayani banyak tujuan naratif, tetapi pendekatan ini jelas meninggalkan dampak besar untuk para fans.

Goku Berpikir Broly Lebih Kuat Daripada Beerus

Sulit bagi “karakter terkuat” untuk tetap menjadi yang terkuat di Dragon Ball. Setiap periode cerita biasanya akan meningkatkan level tantangan dan setiap arc baru ini akan memperkenalkan karakter baru yang dimaksudkan untuk mendorong Goku lebih jauh. Dan percaya atau tidak, Beerus pasti akan jauh dari yang terkuat.

Peran Beerus secara khusus disiapkan untuk menjadi tolok ukur yang tidak pernah bisa dicapai Goku, tetapi dengan mengungkapkan bahwa Broly mungkin lebih kuat, sepertinya Beerus tidak akan membuat Goku berada di bawahnya lebih lama. Jika Broly disiapkan untuk dapat berkembang sejauh Goku, itu berarti Goku harus jauh lebih kuat daripada Sang Dewa Kehancuran.

Call Me Kakarot

Satu momen terbesar Goku di film Dragon Ball Super Broly ini datang di akhir cerita. Setelah melihat Broly berkembang pesat di depan matanya, Goku merasa cukup bangga untuk kembali menempatkan pride seorang Saiyan untuk pertama kalinya dalam hidupnya untuk menyebut dirinya “Kakarot.” Ini adalah momen luar biasa yang kemungkinan besar akan membayangi perkembangan Goku selama sisa perjalanan seri Dragon Ball Super.

Nantikan terus informasi terupdate seputar game hanya di VCGamers. Supaya kamu tidak ketinggalan berita, kamu bisa follow akun Instagram dan Facebook VCGamers ya!

Danis Chan

Seorang pecinta game dan suka menuliskan pengalaman dalam bermain.