Terdapat istilah coin buning dalam dunia kripto. Istilah ini tentunya sudah akrab di telinga para investor aset kripto.
Apalagi, saat ini angka investor kripto di Indonesia telah mencapai belasan juta rupiah.
Antusiasme masyarakat dengan model investasi ini relatif cukup tinggi.
Hal itu terlihat dari muncul sejumlah aset kripto dan platform pertukaran aset dari dalam negeri.
Kemudahan akses informasi dan akses untuk berinvestasi aset kripto tentu membuat banyak orang yang ingin berinvestasi.
Tapi kita harus dapat memperhatikan sejumlah hal sebelum melakukan investasi kripto.
Sehingga mengetahui apa saja keuntungan dan apa saja risiko yang akan muncul ketika melakukan investasi aset kripto.
Di antaranya, kita harus dapat memperhatikan fundamental dari aset kripto yang dipilih berinvestasi.
Hal itu dapat dilakukan dengan melihat sosok di belakang sebuah project.
Kemudian, melihat roadmap yang dimiliki pengembang aset kripto dan bagaimana jejak rekamnya.
Dengan demikian, kita dapat menentukan kemana kita akan berinvestasi.
Dalam dunia kripto, terdapat banyak istilah yang perlu diketahui.
Hal-hal itu bisa didapatkan dengan membaca literasi, mendengar dan menonton atau aktif di komunitas kripto.
Kemudahan akses informasi tentunya membuat kita bisa langsung mengetahui banyak hal termasuk istilah di dalam dunia kripto.
Salah satu istilah yang ada di dunia investasi kripto yaitu coin burning.
Bagi kamu yang baru berkecimpung di dunia investasi kripto, mungkin masih bertanya-tanya tentang apa itu coin burning.
Selain itu juga muncul pertanyaan lain bagaimana cara kerjanya, siapa yang melakukan dan apa saja manfaat dari aktivtias tersebut.
Kali ini kita akan mengulas tentang hal tersebut,
Sehingga, kita semua dapat memahami secara bersama-sama dengan baik tentang apa itu coin burning.
Baca juga: 5 Aplikasi Kripto yang Tercatat di Bappebti, Cocok untuk Pemula! Apa Itu Aset Kripto? Simak Ulasan Lengkapnya! Perbedaan DEX dan CEX dalam Dunia Kripto
Coin Burning
Istilah coin burning atau pembakaran koin telah dilakukan sejumlah pengembang aset kripto baik token maupun koin.
Coin Burning adalah aktivtias yang dilakukan oleh developer sebuah project crypto untuk mengintervensi dengan mengurangi suplai coin di pasaran.
Pembakaran coin ini bertujuan untuk menjaga harga dari sebuah coin kripto agar tetap stabil.
Diketahui bahwa, suplai yang jauh lebih tinggi dibanding permintaan akan menyebabkan harga sebuah barang menjadi jatuh.
Sebaliknya, jika permintaan lebih tinggi dibandingkan persediaan, maka harga akan naik.
Dengan memperhatikan konsep tersebut, tentunya dapat dipahami dengan sederhana bahwa aktivitas ini dilakukan agar jumlah coin yang beredar di pasaran berkurang di tengah permintaan yang terus mengalami peningkatan.
Hingga kini sudah terdapat sejumlah pengembang coin yang telah melakukan hal tersebut. Bahkan, Binance Coin (BNB) rutin melakukan pembakaran coin.
Baca juga: $VCG Token Kripto VCGamers Resmi Meluncur, Simak Info Lengkapnya! Bersiaplah! Penjualan Lahan RansVerse Akan Digelar 30 Juni 2022 Yeay! EIGER Adventure Akan Segera Hadir di RansVerse
BNB dan Coin Burning
Binance Coin (BNB) merupakan salah satu aset kripto terbesar di dunia. BNB secara rutin melakukan pembakaran coin.
Hingga artikel ini ditulis, dalam tujuh hari terakhir BNB telah melakukan pembakaran sebanyak 1,993,74 BNB atau senilai $469.665,33.
Sebelumnya BNB telah melakukan pembakaran sebanyak 1.839.786,26 BNB atau setara dengan US$741.840.738.874 pada Q1 2022.
Kemudian, pada Q2 2022 telah dilakukan pembakaran koin sebanyak 1.956.815,74 BNB atau setara US$624.811.264.383.
Jumlah ini termasuk dalam 9.403,78 BNB yang dibakar dari Program Pioneer Burn.
Dilansir dari laman resminya, Binance berkomitmen untuk melakukan penghapusan sebanyak 100 juta BNB sejak peluncuran Binance dan BNB pada 2017 lalu. Angka itu merupakan setengah dari total pasokan dari peredaran. Pembakaran token ini dihapus dengan menggunakan rumus Auto-Burn.
Disampaikan bahwa BNB akan terus melakukan aktivitas burning coin.
Pembakaran triwulan yang dilakukan secara rutin kini diganti dengan Pembakaran Otomatis BNB. Pembakaran ini dilakukan berdasarkan harga BNB, serta jumlah blok yang diproduksi selama triwulan. Coin burning ini akan mengikuti jadwal seperti yang direncanakan.
Diketahui bahwa BNB Auto-Burn dipilih untuk proses crypto burning yang lebih objektif serta independen dari ekosistem terpusat Binance.
Baca juga: Flash Bid 1.2, Lahan Cluster di RansVerse Terjual Puluhan Juta Rupiah! Perbedaan DEX dan CEX dalam Dunia Kripto Wafa Taftazani Tegaskan Web3 Hingga Aset Kripto Bukan Cara Kaya Raya Secara Instan
Tentang $VCG Token
$VCG Token merupakan aset kripto yang diluncurkan VCGamers.
$VCG Token berada pada jaringan Binance Smart Chain (BEP 20) dan Ethereum (ERC 20).
Saat ini, kamu bisa membeli aset crypto ini di berbagai platform pertukaran aset kritpo.
Kamu dapat memiliki dengan membelin token ini di Decentralized Exchange (DEX) seperti Uniswap dan Pancakswap dengan mudah.
Selain itu, kamu juga bisa membeli dan menjual $VCG Token di Centralized Exchange (CEX) seperti Indodax.
Token kripto ini juga telah lolos dalam audit Certik dan telah memiliki lebih dari 12.000 holders dari $VCG Token.
Saat ini, $VCG Token digunakan sebagai alat tukar di metaverse pertama di Indonesia, RansVerse.
VCGamers menjadi penyedia blockchain dalam project kolaborasi RansVerse antara RANS Entertainment, Shinta VR, UpBamx dan UpBanx.
Seluruh aktivitas pembelian dan penjualan di dalam RansVerse nantinya akan menggunakan $VCG Token.
Beberapa waktu lalu, telah dilakukan penjualan lahan RansVerse atau Initial Land Offering (ILO) 1.1 pada 30 Mei 2022.
Di mana, ratusan lahan yang ada di RansVerse laku terjual hanya selama 35 menit dan harga masing-masing land yaitu sebanyak $VCG 1.000.
Dalam waktu dekat, akan kembali dilakukan penjualan lahan RansVerse pada ILO 1.2 yang akan digelar 30 Juni 2022 mendatang.