Dalam dunia trading cryptocurrency, sangat penting untuk belajar cara membaca grafik crypto atau grafik pergerakan pasar.
Membaca grafik akan membantu melakukan analisis teknis yang tepat, terutama saat kamu ingin mengambil keputusan. Sebenarnya belajar itu tidak mudah. Apalagi jika kamu masih pemula dan sekaligus perlu mempelajari analisa teknikal dan cara membaca grafik crypto.
Namun, kamu tidak perlu khawatir. Panduan ini akan membantu kamu membaca dan mempelajari pola kandil di bursa dan memudahkan kamu membuat keputusan yang lebih baik saat memperdagangkan aset kripto.
Grafik atau Candlestick adalah metode charting yang menunjukkan pergerakan harga suatu aset selama periode waktu tertentu.
Metode ini banyak digunakan untuk melacak pergerakan harga berbagai aset mulai dari saham, forex hingga mata uang digital. Grafik menunjukkan empat komponen utama: terbuka (terbuka), tertutup (tertutup), tinggi (tinggi) dan rendah (rendah).
Untuk membuat keputusan yang tepat, banyak investor Bitcoin dan cryptocurrency mulai belajar cara membaca pergerakan candle. Salah satu alasannya adalah analisis candlestick Bitcoin dapat memprediksi sinyal pembalikan bullish atau bearish sehingga trader dapat membuat keputusan trading lebih cepat dari trader lain.
Saat belajar membaca candlestick, kamu perlu mengetahui empat komponen utama yang ditampilkan dalam candlestick, pola candlestick, dan cara membaca grafik candlestick crypto dengan benar. Candlesticks terutama terdiri dari empat komponen utama, yaitu:
Baca juga: Wafa Taftazani Tegaskan Web3 Hingga Aset Kripto Bukan Cara Kaya Raya Secara Instan
Candle bullish muncul ketika harga penutupan suatu aset lebih tinggi dari harga pembukaan untuk jangka waktu tertentu. Di pasar cryptocurrency, kandil ini berwarna hijau.
Candle bearish terjadi ketika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan aset. Di pasar crypto, candle ini berwarna merah.
Misalnya, jika aset Bitcoin dibuka pada Rp696 juta dan ditutup pada Rp700 juta, candle yang ditampilkan berwarna hijau dan disebut candle bullish. Di sisi lain, jika aset bitcoin memiliki harga pembukaan Rp696 juta dan harga penutupan Rp690 juta, candle yang muncul akan berwarna merah dan disebut candle bearish.
Candlestick dapat membantu pedagang memvisualisasikan pergerakan harga cryptocurrency secara detail dari waktu ke waktu. Setiap pola candlestick dapat digunakan untuk memprediksi apakah arah harga suatu aset kripto akan naik atau turun.
Baca juga: Apa Itu Aset Kripto? Simak Ulasan Lengkapnya!
Namun secara umum, sangat penting bagi trader untuk memikirkan kondisi jangka pendek dan panjang serta memperhatikan potensi volatilitas saat membuka trading candlestick. Nah, jika kamu trader, sangat penting untuk tahu cara membaca grafik crypto.
This website uses cookies.