Penurunan harga aset crypto tahun 2022 telah terjadi sejak di pertengahan Mei 2022. Saat itu, harga Bitcoin, Ethereum, dan mata uang kripto utama lainnya turun drastis.
Dibandingkan dengan nama-nama di atas, crypto home dengan performa terburuk adalah TerraLuna (LUNA). Harganya turun hingga 90 persen. Bayangkan, harga sempat menyentuh $191 di bulan April, dua bulan kemudian harganya turun menjadi hanya 0,000005.
Di luar LUNA, ada banyak aset crypto yang mengalami penurunan terburuk dalam kehancuran kripto tahun 2022. Diskon hingga 90 persen di atas ATH (all-time high) atau harga tertinggi sejak dijual di bursa.
Daftar Aset Crypto Crash Parah
Berdasarkan data yang dikutip dari Coingecko, VCGamers menyusun beberapa aset crypto dengan crash terparah hingga crypto crash tahun 2022. Yuk, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
Terra LUNA (LUNA)
Alasan runtuhnya pasar crypto di pertengahan tahun 2022 adalah banyak alasan. Namun, diyakini bahwa harga koin Terra Luna (LUNA) jatuh adalah salah satu alasan utamanya.
Menurut Coinbase, LUNA turun hampir 100 persen dari periode ATH-nya. Pada April 2022, LUNA mencapai puncak Rp 1,7 juta per koin. Sekarang harganya hanya Rp. 7.4. Ini buruk, kan?
Banyak alasan yang dianggap sebagai penyebab utama. Yang utama tentu saja penurunan harga stablecoin Terra USD (UST). Stablecoin seperti UST seharusnya dihargai $1. Namun, pada saat crash, harganya hanya turun $0,2.
Internet Computer (ICP)
ICP adalah merek komputasi internet yang dirilis pada Juni 2021 oleh Dfinity, sebuah organisasi yang berbasis di Swiss. Yang jelas icon ini sudah dibuat sejak tahun 2016, bro.
Oleh karena itu, pada saat dirilis, Internet Computer menawarkan berbagai fitur unggulan yang dikatakan lebih unggul dari blockchain lain seperti Ethereum dan Solana.
ICP mengklaim memiliki biaya basis data 100.000 kali lebih rendah daripada Solana. Karena yayasan ini, ICP laris di awal peluncurannya. Harga ATH adalah $700.65. Investor berasal dari pembuat konten dan pengembang aplikasi yang percaya bahwa token ini adalah platform pembayaran masa depan.
Filecoin (FIL)
Filecoin (FIL) adalah proyek cryptocurrency utama yang dibuat di Tiongkok pada tahun 2014. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penyimpanan cloud dan sistem terpusat.
Bagian dari FIL adalah ia menjadi kumpulan penyimpanan yang memungkinkan siapa saja untuk menyewa penyimpanan hard drive. Koin ini juga memungkinkan siapa saja untuk membeli keamanan jaringan yang diperlukan.
Baca juga: Cara Transfer Aset Kripto dari Indodax ke Trust Wallet
Bitcoin Cash (BCH)
BCH adalah aset crypto yang go public di bursa pada Agustus 2017. Resource ini merupakan update dari jaringan blockchain atau fork BTC yang melahirkan BCH sebagai sistem blockchain baru.
Menariknya, BCH juga mendapat fork dan dipecah menjadi dua, yaitu BCH ABC dan BCH Cash SV. Sayangnya, BCH memasuki masa bearish, yaitu penurunan setelah krisis crypto 2019.
Setelah itu, BCH berjuang untuk menemukan kekuatan dan dukungan, sehingga harganya terus turun hingga $ 118,57 atau sekitar 1,762 juta rupee seperti pada 24 Juni.
Dash Coin (DASH)
Dash Coin (DASH) adalah aset crypto yang diluncurkan pada Januari 2014 dengan nama “Xcoin” oleh Evan Duffield. Seperti BCH, DASH adalah fork dari LiteCoin yang juga merupakan fork dari Bitcoin.
Pada tahun 2016, namanya diubah menjadi DASH, yang berarti “mata uang digital”. Selama ledakan kripto 2018, nilai DASH melonjak, terutama di Venezuela.
Harganya telah mencapai $ 1.500 per potong pada April 2018. Namun, seperti BCH, koin ini berjalan setelah ATH, jadi harganya hanya $49,51 per 24 Juni 2022.
Baca juga: TERBARU! Ini 383 Aset Kripto Legal di Indonesia
Di atas adalah daftar aset crypto dengan penurunan terburuk sepanjang masa. Properti ini telah mengalami penurunan harga koin yang signifikan, sehingga tidak layak untuk dimasukkan dalam daftar investasi.