Dilaporkan baru-baru ini, bahwa Apple terus mengalami penurunan pada jumlah pengguna iPhone di Tiongkok. Penurunan yang begitu signifikan ini mempengaruhi pendapatan global pada brand tersebut.
Pasalnya, Tiongkok merupakan salah satu pangsa pasar terbesar yang dimiliki oleh Apple selama ini. Sehingga, wajar Apple tengah mengalami rasa was-was yang begitu besar.
Ditambah lagi rival dari Apple, yaitu Huawei lagi gencar-gencarnya mempromosikan jejeran smartphone terbarunya.
Sebelum Huawei kembali memunculkan taringnya, vendor ini sempat menghilang dari peredaran lantaran diberlakukannya pemblokir dimana Huawei dilarang memasarkan produknya diluar Tiongkok dua tahun lamanya.
Meskipun ketegangan antara negara Tiongkok dengan Barat masih saja berlangsung, hal tersebut tidak memengaruhi perekonomian di negara tersebut.
Baca juga: 5 Smartphone Flagship yang Menggunakan Snapdragon 8s Gen 3
Apple Rugi Bandar, Penjualan iPhone di Tiongkok Turun 4% Year on Year
Melansir dari portal Giz China, berdasarkan data yang dihimpun oleh UBS, dilaporkan bahwa penjualan Apple iPhone di Tiongkok turun sebesar 4% YoY atau Year on Year.
Sementara itu UBS juga mengungkapkan bahwa Apple hanya mengirimkan unit iPhonenya total sebanyak 17,4 juta unit. Jumlah tersebut berkurang cukup pesat jika dibandingkan dengan bulan Februari 2023 yang mengirimkan Unit di seluruh dunia sebanyak 18,1 juta unit.
Pengurangan yang cukup besar tersebut terjadi di wilayah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat itu sendiri.
Baca juga: POCO Guncang Pasar Smartphone Indonesia dengan Merilis 3 HP Berperforma Ekstrem
Brand-Brand Lokal Semakin Galak, Jadi Penyebab Perubahan Preferensi Konsumen di Tiongkok
Adapun penyebab dibalik menurunnya penjualan iPhone ini adalah gempuran brand lokal seperti Huawei, Oppo, Redmi, dan sebagainya dimana menawarkan fitur-fitur tak kalah kerennya bahkan setara dengan iPhone.
Sebut saja peluncuran Huawei Mate 60 5G yang berhasil membuat store Huawei kebanjiran pelanggan di Tiongkok. Berbanding terbalik dengan peluncuran perdana iPhone 15 yang hanya mendapatkan pelanggannya dalam jumlah yang tak banyak.
Berkaca pada larisnya Huawei Mate 60 5G beberapa waktu yang lalu, membuktikan bahwa preferensi serta tingkat kepercayaan konsumen di Tiongkok akan hadirnya jejeran ponsel pintar baru meningkat secara pesat belakangan ini.
Apple PHK 600 Karyawannya, Adakah Hubungannya dengan Penurunan Omzet iPhone?
Melansir Gizmochina, sebanyak 600 karyawan terpaksa dirumahkan disusul dengan dihentikannya dua proyek teknologi terbesar mereka, Project Titan dimana akan dioperasikannya mobil tanpa pengemudi dan pengembangan layar Micro-LED.
Sempat mengakuisisi LuxVue Technology pada tahun 2014 yang lalu untuk dilakukan pengembangan layar Micro-LED pada Apple Watch. Sayangnya harus dibatalkan pada awal tahun mengakibatkan adanya PHK besar – besaran.
Begitupun dengan proyek ambisius Apple lainnya, yaitu Project Titan juga terhenti pada bulan lalu.
Sebagai informasi Project Titan merupakan satu proyek ambisius yang dilakukan untuk menciptakan sebuah mobil yang dapat dikendalikan secara otomatis tanpa bantuan tenaga manusia.
Penghentian kedua proyek bergengsi ini harus diambil lantaran kekhawatiran akan biaya yang diprediksi semakin membengkak dan kejelasan pihak eksekutif mengenai arah proyek tersebut.
Namun tak semua karyawan yang bekerja langsung dirumahkan begitu saja, sebagian diantaranya dipindahtugaskan ke bagian pengembangan AI (Artificial Intelligence), dan sebagian lainnya harus dirumahkan.
Apple memberikan penjelasan terkait pemutusan hubungan kerja pada karyawannya. Ia mengatakan bahwa perusahaan tengah merombak strategi operasi mereka yang berfokus pada AI.
Hal ini juga dibuktikan dengan ditutupnya kantor operasi data Siri, fitur yang sempat menjadi andalan pengguna Apple saat itu. Ditutupnya operasi Siri ini memberikan opsi karyawan mereka untuk dipindah ke Austin, Texas, Amerika Serikat.
Jadi PHK ini sama sekali tidak ada hubungannya ya dengan menurunnya omzet ponsel pintar iPhone.
Baca juga: Spesifikasi POCO X6 Pro 5G. HP yang Jadi Raja di Mid Range
Ponsel Cina Terus Merajai, Naik Hingga 64%
Kembali lagi ke pembahasan, menurunnya pendapatan pada penjualan iPhone di Tiongkok memberikan kesempatan bagi vendor lokal untuk kembali merebut posisi mereka sebagai brand terlaris.
Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Counter Point dinyatakan bahwa penjualan iPhone kian menurun hingga 24% pada enam minggu pertama 2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Alasan yang melatarbelakanginya lantaran adalah fitur-fitur dari pesaingnya yang semakin membaik bahkan fitur tersebut secara performa melampaui kinerja Iphone. Gempuran inilah yang kemudian memberikan tekanan pada Apple dalam memasarkan produknya.
Penurunan ini tidak terjadi di Tiongkok saja, negara India juga dilaporkan mengalami penurunan omzet menurun 13% year on year. Menurunnya omzet pada iPhone tentunya menjadi PR besar bagi CEO Apple, Tim Cook kedepannya.
Nah, demikianlah pembahasan kita kali ini. Dan jangan lupa untuk top up game favoritmu dengan mudah, cepat, aman, dan pastinya termurah hanya di VCGamers Marketplace!