Alt Coin adalah singkatan dari istilah cryptocurrency yakni alternative coin. Secara harfiah, altcoin adalah koin alternatif. Namun, apa itu koin alternatif dalam konteks cryptocurrency?
Kali ini, VCGamers akan membahas lengkap mengenai alt coin dalam konteks crypto. Yuk simak pembahasannya di bawah ini!
Baca Juga: Keunggulan The Merge Ethereum, Makin Cepat!
Pengertian Alt Coin Adalah Alternative Coin
Altcoin merupakan salah satu istilah dalam dunia cryptocurrency sebagai gambaran bagi mata uang kripto selain Bitcoin.
Jenis altcoin rilis pertama kali pada tahun 2011, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan aspek Bitcoin.
Aspek tersebut berupa efisiensi energi dan kecepatan transaksi. Namun, saat ini altcoin yang baru bermunculan memiliki tujuan sesuai dengan tujuan developer altcoin tersebut.
Secara umum, altcoin menjual diri sebagai alternatif dari Bitcoin. Pada awal tahun 2020, terdapat lebih dari 5.000 cryptocurrency dan altcoin memiliki lebih dari 34% dari semua pasar cryptocurrency.
Baca Juga: Perubahan Dalam The Merge Ethereum, Pahami Ini!
Persamaan dan Perbedaan Altcoin dengan Bitcoin
Tercipta sebagai alternatif dari Bitcoin, altcoin memiliki berbagai persamaan dan perbedaan dengan Bitcoin. Hal ini terjadi karena keduanya sama-sama merupakan coin atau aset crypto.
Persamaan altcoin dan Bitcoin salah satunya adalah transaksi secara peer to peer. Lalu, mereka juga menggunakan private key ketika terjadinya transaksi.
Selain itu, tentunya mereka sama-sama memiliki fitur Blockchain yang mencatat transaksi kedua jenis coin tersebut. Pencatatan transaksi tersebut bersifat terbuka untuk publik dan permanen melalui ledger.
Terdapat juga perbedaan antara altcoin dengan Bitcoin. Semakin meningkatnya popularitas investasi aset crypto, altcoin juga memberikan penawaran yang beragam seperti keunggulan dan fitur yang bervariasi.
Jadi, perbedaan altcoin dengan Bitcoin bisa berupa fitur yang lebih banyak seperti biaya mining dan kecepatan transaksi. Selain itu, jumlah ketersediaan altcoin juga menjadi pembeda dari Bitcoin yang memiliki ketersediaan terbatas.
Biasanya, altcoin tidak memiliki batasan ketersediaan. Berbeda dengan Bitcoin yang memiliki ketersediaan terbatas sehingga harga Bitcoin yang cukup tinggi.
Baca Juga: Bitcoin Adalah Crypto Tertua di Dunia, Ini Penjelasannya!
Jenis Utama
Menurut The Motley Fool, terdapat empat jenis utama atu tipe cryptocurrency altcoin. Terdapat stablecoin, mining-based, staking-based, dan governance. Jenis ini terbagi menjadi empat sesuai dengan cara kerja dan tujuan dari altcoin tersebut.
Stablecoin merupakan mata uang kripto yang memiliki tujuan yakni mengikuti harga aset crypto lainnya. Mayoritas stablecoin terbesar menyesuaikan dolar AS dan berusaha untuk menyesuaikan nilainya.
Selain itu, terdapat jenis mining-based. Mining-based coin ini merupakan uang crypto yang memiliki proses mining untuk melakukan verifikasi dan menambahkan koin ke supply.
Staking-based coin merupakan mata uang crypto yang menggunakan proses staking. Staking ini merupakan proses verifikasi transaksi yang menambah lebih banyak koin ke supply.
Seseorang yang memegang mata uang crypto staking-based bisa mempertaruhkan koin. Pertaruhan koin tersebut berarti bahwa mereka menjanjikan koin tersebut sebagai proses transaksi.
Token governance merupakan mata uang crypto sebagai pemegang hak suara yang membantu untuk merealisasikan masa depan sebuah proyek.
Token ini memungkinkan seseorang untuk membrikan suara terhadap proposal yang terkait dengan crypto.
Hal tersebut membantu cryptocurrency sebagai proyek yang terdesentralisasi, karena pemegang aset tersebut memiliki suara dan keputusan bukanlah dari satu otoritas pusat.
Contoh Alt Coin
Setelah mengetahui mengenai jenis altcoin, berikut adalah contoh altcoin yang populer dan banyak beredar di marketplace.
Pertama, terdapat Namecoin yang rilis pada tahun 2011 sehingga coin tersebut merupakan altcoin pertama. Mirip dengan Bitcoin, altcoin ini memiliki batas pasokan yakni 21 juta koin.
Selain itu, pastinya Vicigers mengenal Ethereum. Altcoin ini rilis pada tahun 2015 dan Ethereum merupakan aset crypto yang menawarkan Blockchain yang dapat diprogram pertama kali. Saat ini, Ethereum merupakan mata uang kripto terbesar setelah Bitcoin.
Contoh lain yakni Litecoin. Kelebihan Litecoin salah satunya adalah pengguna yang bisa melakukan transaksi lebih cepat meskipun tidak memiliki sistem komputasi yang luar buasa kuat. Demikian pembahasan mengenai altcoin.
VCGamers telah merilis aset crypto dengan nama $VCG Token yang beroperasi pada jaringan Ethereum (ERC 20) dan Binance Smart Chain (BEP 20).
$VCG Token sudah terdaftar secara resmi di Bappebti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Kementerian Perdagangan RI sebagai aset kripto yang diperdagangkan di pasar fisik aset crypto.
Saat ini, $VCG Token sudah listing di berbagai CEX atau Centralized Exchange dan DEX atau Decentralized Exchange yakni Pancakeswap, Uniswap, BitMart, dan Indodax.
Tidak hanya itu, $VCG Token menjadi mata uang resmi dalam metaverse pertama di Indonesia yakni RansVerse dengan kolaborasi VCGamers, RANS Entertainment, Shinta VR, dan UpBanx.
Ikuti terus Update $VCG Token hanya di VC News.