×Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Review Inuyashiki, Bukan Manga untuk Remaja dan Anak-Anak

Inuyashiki menceritakan kisah dari karakter utama bernama Inuyashiki, seorang ayah dari keluarga sederhana yang tinggal di Jepang.
Review Inuyashiki: Bukan Untuk Remaja Dan Anak-Anak!
Review Inuyashiki: Bukan Untuk Remaja Dan Anak-Anak! Sumber: Official Site

Review Inuyashiki, Bukan Manga untuk Remaja dan Anak-Anak

Mungkin kita sudah terbiasa membaca manga untuk demografi anak laki-laki remaja. Di Jepang sendiri kategori ini memiliki sebutan Shōnen. Namun manga Inuyashiki tidak termasuk ke dalamnya.

Yap, judul ini masuk ke dalam kategori Seinen, atau khusus untuk laki-laki yang sudah dewasa. Nah buat Vicigers yang belum cukup umur namun penasaran dengan ceritanya, mending simak reviewnya berikut ini aja deh!

Baca juga:

Kategori Manga Di Jepang

Inuyashiki sebagai manga Seinen
Kategori Manga Di Jepang. Submer: Official Site

Industri manga dan juga anime memang menjadi salah satu ‘tulang punggung’ propaganda kultur sang negara matahari terbit. Industri ini banyak menyuburkan penyebaran paham Jepang ke seluruh belahan dunia.

Tidak heran jika di negaranya sendiri, industri ini menjadi sangatlah besar, prestisius, dan juga kompleks. Terdapat beberapa kategorisasi manga menyesuaikan dengan demografi konsumen pada umumnya.

Dari yang paling populer dan menyebar hingga ke ranah global yakni Shōnen, karakteristik kategori ini umumnya penuh dengan aksi, perkembangan karakter, nilai-nilai solidaritas dan persahabatan, serta tingkatan kekuatan.

Eits, ada juga loh manga yang diperuntukkan untuk perempuan. Bahkan ketegorisasinya jauh lebih rumit dan mendetail, seperti Shōjo (anak perempuan), Yangurediisu (remaja perempuan), dan Josei (wanita dewasa).

Sedangkan pembahasan kali ini akan lebih menekankan pada salah satu judul manga yang masuk ke dalam kategori Seinen atau yang memang eksklusif untuk konsumsi laki-laki yang sudah terhitung cukup umur.

Kategori Seinen Vs Shōnen

Anime Inuyashiki
Anime Inuyashiki. Sumber: Official Site

Sebelum masuk ke dalam pembahasan utama mengenai review dari manga tersebut, mungkin pertanyaan terbesar yang ada di benak Vicigers adalah “Apa sih yang membuat Inuyashiki masuk ke kategori dewasa?”

Umumnya, sensor pada ketercukupan usia sendiri mencakup dua hal, pertama jumlah adegan kekerasan yang muncul dan yang kedua ada aspek pornografi. Namun ini tidak berlaku bagi industri manga dalam menentukan kesesuaian pembaca.

Faktanya, adegan kekerasan sendiri masih sering muncul di berbagai komik yang masuk ke kategori Shōnen. Malah sah-sah saja kalau ada yang mengatakan bahwa adegan baku hantam itulah nilai jual utamanya.

Maka dari itu, satu-satunya pembeda antara Seinen dan Shōnen hanya berada pada unsur ketelanjangan saja. Umumnya, adegan seksual di komik Seinen jauh lebih frontal: tak layak untuk mereka yang di bawah umur.

Sinopsis dan Review

Inuyashiki mendapatkan kekuatan
Inuyashiki Mendapatkan Kekuatan. Sumber: Official Site

Sinopsis

Manga yang ditulis oleh Hiroyaka Oku ini menceritakan kisah dari karakter utama bernama Inuyashiki, seorang ayah dari keluarga sederhana yang tinggal di Jepang. Diceritaken bahwa ia hidup bersama istri dan dua anaknya.

Sebagai seorang tulang punggung keluarga, ia merasakan beratnya menjalani aktivitas sehari-hari. Di mata keluarganya, ia tidak dihargai laiknya seorang ayah/suami ataupun pemimpin dalam kehidupan berumah tangga.

Belum lagi tubuhnya sudah mulai melemah dan sakit-sakitan. Meski usianya 58 tahun, ia memiliki penampilan yang jauh lebih tua dari penampilan pria seumurannya. Ia pun tak lagi dapat bergerak dengan leluasa.

Usut punya usut, ia didiagnosa mengidap kanker ganas. Dokter pun memvonis bahwa hidupnya hanya tinggal beberapa bulan. Ketika ia sudah merasa putus asa, tiba-tiba terjadi sebuah kejadian aneh yang menimpa dirinya.

Kejadian ini membuatnya mendapatkan kekuatan super merubahnya menjadi sebuah cyborg dengan berbagai teknologi canggih dan persenjataan ekstrim. Sontak peristiwa ini benar-benar merubah hidupnya!

Dari situ ia hendak menggunakan kekuatannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Maka petualangan Inuyashiki dalam memberantas berbagai kejahatan-pun akhirnya resmi dimulai!

Review

Jika kamu berupaya membandingkan jalan cerita dan penggambaran manga ini sendiri, ada lebih banyak manga Shōnen di luar sana yang jauh lebih menarik untuk pembaca simak dan ikuti keterlanjutannya.

Adegan perkelahian manga ini terbilang monoton dan tidak memberikan keseruan yang membekas. Ketiadaan jurus-jurus maupun peningkatan kekuatan membuat pembaca enggan tertarik untuk membaca lebih jauh.

Pengembangan karakternya-pun kurang relate dengan kehidupan pembaca, melihat Inuyashiki adalah seorang pria paruh baya yang beranjak ke jenjang kepala enam! Tentu sedikit sekali pembaca dari kalangan tersebut.

Maka tidak mengherankan bila Inuyashiki cuma punya 85 chapter saja. Dan terlepas dari berbagai konten yang membuatnya masuk ke kategori komik dewasa, kami tidak merekomendasikan judul ini untuk kalian baca.

Baca juga:

Nah itulah tadi pembahasan mengenai Inuyashiki. Pastikan juga jika Vicigers perlu top-up in-game currency maupun keperluan mikro/makrotransaksi gaming apapun, hanya di VCGamers Marketplace ya!


Mau Dapat Informasi Terbaru di Dunia Web-3, Game, dan Teknologi Metaverse?

Yuk isi email kamu di bawah!