4 Alasan Blue Protocol Tutup Layanan di Tahun Depan
Kabar buruk kini datang dari game MMORPG bernama Blue Protocol. Pasalnya, game besutan Bandai Namco tersebut dikabarkan akan end of service atau tutup layanan di Jepang pada 18 Januari 2025 mendatang.
Bahkan, Amazon Games telah membatalkan Blue Protocol yang rencananya akan dirilis secara global. Tentunya, hal ini menjadi mimpi buruk bagi para penggemar setianya di seluruh dunia.
Lantas, apa alasan Blue Protocol memutuskan untuk menutup layanannya secara permanen? Kamu bisa menemukan jawabannya melalui artikel ini. Yuk simak hingga tuntas!
Baca juga:
Sekilas Mengenai Game Blue Protocol
Sebelum mengetahui alasan di balik penutupannya, alangkah lebih baik jika kamu mengetahui sekilas mengenai game Blue Protocol.
Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, Blue Protocol merupakan game MMORPG yang dikembangkan oleh Bandai Namco. Adapun, game ini pertama kali diumumkan pada tahun 2019 dan dirilis di Jepang pada tahun 2023.
Jika pernah bermain game Ganshin Impact, seharusnya tidak butuh waktu lama untuk kamu agar bisa menguasai game Blue Protocol.
Di dalam game yang satu ini, kamu bisa menjelajahi dunia fiksi yang sangat luas menggunakan karakter yang menyusung konsep anime. Lebih lanjut, setiap karakter juga memiliki class-nya masing-masing, seperti Aegis Fighter, Twin Strike, Blast Archer, dan Spell Caster.
Dari segi gameplay, Blue Brotocol menerapkan mode PvE (Player vs Environment), di mana kamu bisa melawan seluruh monster AI yang ada di arena. Akan tetapi, game besutan Bandai Namco ini tidak mendukung PvP (Player vs Player), sehingga kamu hanya bertugas untuk menyelesaikan objektif secepat mungkin.
Alasan Blue Protocol Tutup Layanan
Lebih lanjut, berikut ini adalah beberapa alasan Blue Protocol akhirnya memutuskan untuk menutup layanannya:
Respon Pemain yang Kurang Positif
Alasan pertama, banyak para pemain yang protes lantaran gameplay dari game Blue Protocol terlalu repetitive, di mana seluruh task yang ada di game ini selalu dibuat berulang-ulang.
Sementara itu, pihak pengembang mengonfimasi terkait hal tersebut. Menurutnya, gameplay di Blue Protocol memang sengaja dibuat sesantai mungkin, sehingga para pemain bisa menikmati waktu luangnya.
Alih-alih mendapat respon positif, para pemain justru merasakan bahwa gameplay dari game Blue Protocol terbilang sangat monton.
Masalah Region Lock dan Kebijakan Banned
Alasan selanjutnya, adanya permasalahan banned permanen bagi pemain yang menggunakan VPN. Awalnya, Blue Protocol hanya tersedia untuk pemain di Jepang. Karena antusias yang membludak, banyak pemain global yang mencoba untuk mengaksesnya melalui VPN.
Akan tetapi, pihak pengembang justru membanned akun mereka yang IP-nya terdeteksi bukan dari region Jepang. Tentunya, hal ini membuat banyak pemain global merasa kecewa dan memutuskan untuk tidak memainkan game ini.
Kontroversi Konten
Menurut kabar yang beredar, adanya perubahan pada versi global sempat menuai banyak kritik, seperti penghapusan fitur tertentu dan pembatasan opsi karakter.
Adapun, penyusuaian ini dilakukan untuk memenuhi targt rating usia. Namun, hal tersebut justru memperburuk citra game di kalangan penggemar, khususnya global.
Tidak Menguntungkan
Alasan terakhir, Blue Protocol tidak mampu untuk memenuhi target keuangan Bandai Namco. Adapun, laporan keuangan menunjukan bahwa game ini gagal memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan perusahan.
Bahkan, game Blue Protocol digadang-gadang menjadi salah satu penyebab utama penurunan laba operasional divisi hiburan digital.
Baca juga:
Itulah beberapa alasan Blue Protocol tutup layanan. Yang berarti, game ini hanya mampu bertahan selama 1 tahun 7 bulan sejak pertama kali rilis di Jepang pada Juni 2023.
Buat kamu yang lagi cari tempat top up game dengan harga termurah dan tercepat, langsung saja ke VCGamers Marketplace!