Apa itu CrowdStrike? Jantungnya Keamanan Siber Perusahaan di Dunia
Di era digital yang terus berkembang, ancaman siber menjadi tantangan besar bagi perusahaan di seluruh dunia. Bahkan, serangan ransomware, pencurian data, hingga ancaman zero-day makin sering terjadi, yang membuat keamanan siber menjadi prioritas utama.
Di tengah gempuran serangan siber, hadir sebuah perasaan asal Amerika Serikat bernama CrowdStrike. Adapun, CrowdStrike sendiri menawarkan solusi inovatif berbasis cloud untuk melindungi keamanan data penggunanya.
Akan tetapi, masih banyak yang belum mengetahui apa itu CrowdStrike. Melalui artikel ini, kamu akan mendapatkan informasi secara lengkap mengenai perusahaan besar yang bergerak di bidang keamanan tersebut. Yuk simak hingga tuntas!
Baca juga:
Apa itu CrowdStrike?
Secara singkat, CrowdStrike adalah perusahaan keamanan siber berbasis di Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 2011 oleh George Kurtz, Dmitri Alperovitch dan Gregg Marston.
Adapun, perusahaan ini berfokus pada pengembangan solusi keamanan berbasis cloud dengan produk utamanya adalah CrowdStrike Falcon.
Lebih lanjut, CrowdStrike Falcon merupakan sebuah platform keamanan endpoint (perangkat pengguna seperti laptop, dekstrop, dan server) yang mengembangkan kecerdasan buatan (AI), analitik data besar, dan deteksi ancaman secara real-time untuk melindungi organisasi dari serangan siber.
Berkat keunggulannya dalam memberantas serangan siber, perusahaan keamanan tersebut telah dipercaya oleh berbagai macam perusahaan besar dunia, seperti Microsoft, Sony Pictures, Montage Health, hingga bank global untuk menjaga data mereka agar tetap aman.
Sebagai contoh, pada tahun 2014, Sony Pictures pernah memperkejakan CrowdStrike untuk mengusut kelompok peretas yang sempat menyerang servernya. Sementara itu, Komite Nasional Demokrat (DNC) juga pernah menugaskan CrowdStrike untuk menyelidiki peretasan server DNC pada 2016 silam.
CrowdStrike di Mata Dunia
Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, CrowdStrike telah menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan besar dan organisasi internasional.
Adapun, reputasi mereka semakin dikenal setelah berhasil membantu penyelidikan beberapa serangan siber terbesar, termasuk peretasan yang melibatkan aktor negara besar seperti Rusia dan China.
Bahkan, dalam laporan tahunan Gartner Magic Quadrant untuk keamanan endpoint, perusahan keamanan siber terbesar tersebut dinilai sebagai pemempin pasar.
Tentunya, hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini tidak hanya dapat diandalkan, tetapi juga menjadi standar baru dalam keamanan siber di seluruh dunia.
Insiden Blue Screen pada Perangkat Lunak Microsoft
Di samping itu, perusahaan CrowdStrike sempat menjadi sorotan pasca inisden blue screen yang terjadi pada perangkat lunak Microsoft di seluruh dunia. Seperti yang kita ketahui, Microsoft menggunakan layanan CrowdStrike Falcon untuk melindungi data mereka.
Pada saat itu, CrowdStrike melakukan akses mendalam ke sistem operasi komputer untuk memindai dan mengatasi ancaman. Secara tidak sengaja, pembaruan tersebut menyebabkan gangguan pada sistem perangkat lunak Microsoft hingga menyebabkan blue screen.
Akibat dari kejadian tersebut, Microsoft, sebagai perangkat lunak yang paling banyak digunakan di dunia, mengalami kelumpuhan dan mengganggu seluruh aktivitas di seluruh dunia.
Sebagai contoh, penerbangan di berbagai negara dan layanan perbankan global mengalami kesulitan dalam menjalankan operasi harian mereka.
Sesaat setelah kejadian tersebut, George Krutz, selaku CEO dari CrowdStike, langsung meminta maaf melalui akun X. Menurutnya, kejadian tersebut telah menjadi perhatian lebih untuk perusahaan dan akan segera diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca juga:
Dengan menyimak informasi di atas, kamu bisa menambah pengetahuan mengenai perusahaan yang bergerak di bidang TI.
Buat kamu yang lagi cari tempat top up game dan belanja produk digital termurah dan tercepat, langsung saja ke VCGamers Marketplace!